Radio Talkshow “Penguatan Ekonomi dan Pengembangan Desa Wisata melalui Madu Kelulut di Desa Gunung Sari”

B_trust Advisory Group pada Selasa, 30 Agustus 2022 telah menyelenggarakan Radio Talkshow yang dilaksanakan di Kaltara Radio, Kabupaten Bulungan. Radio Talkshow yang bertemakan “Penguatan Ekonomi dan Pengembangan Desa Wisata melalui Madu Kelulut di Desa Gunung Sari” ini mempertemukan Pemerintah Kabupaten Bulungan dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yaitu Yayasan An-Nur, Pondok Pesantren Faitmah Az-Zahra.

Dalam diskusi ini, Aras selaku penyiar dari Radio Kaltara memandu jalannya diskusi ini. Yayasan An-Nur yang diwakili oleh Jimmy, menjelaskan mengenai apa yang mereka lakukan di Desa Gunung Sari terkait tem Radio Talkshow ini.

Yayasan An – Nur menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan di Desa Gunung Sari, berfokus untuk pengembangan madu kelulut, selain itu, saat ini Yayasan An – Nur juga sedang didampingi B_trust dan KPRI untuk melakukan pendampingan ke kelompok – kelompok di Gunung Sari seperti misalkan Ibu – ibu PKK untuk pengembangan madu kelulut. Selain pengembangan di sektor ekonomi, Yayasan An – Nur juga bergerak di sektor pendidikan yaitu berupa Pondok Pesantren, Kawasan dari Pondok Pesantren ini dikelilingi hutan – hutan kecil. Kawasan tersebut selain dimanfaatkan untuk peternakan lebah penghasil madu kelulut tapi Yayasan An – Nur juga mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi menjaga kelestarian hutan di Desa Gunung Sari. Kelestarian hutan ini juga berpengaruh pada kualitas madu kelulut yang dihasilkan dan juga kelestarian lebahnya itu sendiri, sehingga Yayasan An – Nur mendorong masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian alam ini.

Alasan mengembangkan madu kelulut ini karena secara nilai ekonominya cukup tinggi dan juga laku dipasaran, hal ini berpengaruh pada semakin menjamurnya peternak madu kelulut namun hal tersebut tidak diimbangi dengan permintaan pasar sehingga over Selain itu, Yayasan An – Nur yang mendapat pendampingan dari B_Trust, sering berdiskusi untuk penembangan yang lebih jauh untuk madu kelulut ini, misalkan kedepannya tidak akan hanya berupa madu cair saja tapi bisa berinovasi membuat olahan – olahan dari madu kelulut, seperti kue madu, permen isi madu, coklat isi madu, dll. Yayasan An – Nur juga sudah sering menjual madu ini secara jumlah besar ke luar daerah namun sering kali pembelinya menginginkan madunya tidak menggunakan brand yang Yayasan An – Nur punya.

Inovasi olahan madu kelulut yang dikembangkan Yayasan An – Nur ini, kedepannya akan menyasar generasi milenial yang ada di Kab. Bulungan, hal ini menjadi strategi Yayasan An – Nur kedepannya untuk pemasaran olahan madu kelulut, karena kebanyakan anak muda ini apabila pergi ke daerah lain sering kali membawa oleh – oleh, harapnnya ke depan olahan madu kelulut ini bisa menjadi buah tangan yang selalu di bawa oleh anak – anak muda jika ke daerah. Hal ini juga pasti memiliki tantangan tersendiri, seperti diperbatasan, buah tangan yang seringkali di bawa ke daerah itu produk – produk dari Malaysia seperti coklat, milo, dll. Maka, dari itu Yayasan An – Nur menginginkan madu kelulut beserta olahan – olahannya ini bisa menjadi buah tangan yang selalu di bawa anak muda ke daerah.

Untuk saat ini, Yayasan An – Nur juga di Desa Gunung Sari sudah membina sekitar 50 peternak madu kelulut dan untuk panennya sendiri itu sekitar 1 minggu sekali, 1 peternak bisa menghasilkan 100 botol per bulannya. selain itu, Yayasan An – Nur juga telah membentuk koperasi dan ada anggota koperasi yang berasal dari beberapa kota lain sehingga di koperasi yang telah di bentuk ini di bina oleh Disperindakop Provinsi Kaltara. Selain pembinaan Disperindakop Provinsi, untuk tingkat Kabupaten pun ada Disperindakop Kab. Bulungan yang juga memberikan bantuan berupa alat panen madu kelulut dan juga pelatihan – pelatihan.

Harapan kedepannya untuk Pemkab Bulungan bisa membantu mendorong apa yang sudah Yayasan An – Nur lakukan di Desa Gunung Sari karena hal ini sudah sesuai dengan program dari Pemkab yaitu “ satu desa, satu produk” dan juga pengembangan di sektor wisatanya hal ini juga akan membuat pangsa pasar yang di sasar tidak akan mudah jenuh. Saat ini juga anak – anak muda di Yayasan An – Nur sedang mencoba untuk membuat outbond di sekitar Kawasan hutan tersebut, ini juga menjadi media edukasi untuk masyarakat sekitar untuk menjaga lingkungan, dengan begitu masyarakat pun akan merasakan manfaat manfaat dari lingkungan yang sudah di jaga, terutama dalam meningkatkan pendapatan dari masyarakat yang ada di Gunung Sari.

Setelah penjelasan dari Jimmy, Pemerintah Kab. Bulungan yang diwakili oleh Kepala Bapelitbang Kab. Bulungan yaitu Iwan Sugianta memberikan tanggapan kepada apa yang sudah Yayasan An-Nur lakukan selama ini.

Bulungan juga memiliki beberapa program yang bisa dikembangkan, apabila mengacu pada visi Kab. Bulungan yaitu “mewujudkan Kab. Bulungan berdaulat pangan, maju, dan sejahtera” tentu goals nya adalah masyarakat yang sejahtera dan apa yang sedang dilakukan oleh Yayasan An – Nur sudah mencoba untuk memadukan antara menjaga kelestarian lingkungan dan potensi pengembangan madu kelulut yang merupakan suatu inovasi. hal ini sudah sejalan dengan 15 program prioritas Kab. Bulungan, salah satunya yang dilakukan oleh Yayasan An – Nur ini adalah program “Desa Inovatif” artinya masyarakat sekitar sudah bisa meliihat potensi apa yang bisa dikembangkan disana. Kab. Bulungan juga memiliki program “satu desa, satu produksi” artinya apa yang dilakukan di Desa Gunung Sari, khususnya Yayasan An – Nur, sudah mendorong madu kelulut menjadi produk unggulan dari Desa Gunung Sari. harapannya kedepan hal – hal seperti ini bisa terus dilakukan, agar terjaga keberlanjutannya.

Terkait konsumen yang membeli namun tidak mau menggunakan brand dari Yayasan An – Nur, pemerintah tidak boleh membiarkan hal ini, maka perlu terus ada pendampingan dari pemerintah melalui dinas – dinas terkait seperti Disperindakop. Selain itu, pemerintah juga untuk mendukung UMKM yang ada, memiliki program “Kredit Mesra” yang dimana para pelaku UMKM ini bisa meminjam modal melalui program tersebut.

Madu kelulut yang dikembangkan oleh Yayasan An – Nur sendiri sangat menarik karena menyasar juga ke sektor wisata dengan kearifan local seperti misalkan menyedot madu langsung di sarangnya.

Pemkab Bulungan terus melakukan Pembinaan – pembinaan untuk UMKM, Pemerintah juga selalu mensosialisasikan produk – produk UMKM menjadi produk utama daerah untuk digunakan. hal ini menjadi peluang tinggal bagaimana mengelola, memanfaatkan kesempatan yang ada.

Optimalkan Pembangunan di Kampung

PEMERINTAH Kabupaten (PEMKAB) Berau terus berupaya melaksanakan pembangunan berkelanjutan. salah satunya dengan mengoptimalkan pembangunan di kampung.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan pengembangan (Bapelitbang) Berau, Agus Wahyudi mengatakan, pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) merupakan kesepakatan dunia, yang harus dilakukan negara-negara di dunia. Dalam prosesnya, pembangunan berkelanjutan ini sekitar 74 persennya dilakukan di wilayah perkaampungan.

“Sebenarnya utuk di daerah kita, SDGs ini sudah dilakukan. Hanya saja masih ada banyak kekurangan. Terlebih pada penekanan terhadap apa saja yang harus dilakukan,” ujarnya kepada Berau Post, kemarin (12/1).

Karena itu, untuk terus menjalankan program tersebut, pihaknya mencoba melatih para aparat kampung untuk bisa melakukan pembangunan sesuai amanah di SDGs. Bahkan, program ini sampai direncanakan di level kabupaten.

“Jadi ada sekitar 97 indikator tujuan SDGs yang memang harus dilakukan oleh kabupaten,” jelasnya.

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai apaarat kampung pun diharapkan bisa ditingkatkan. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Karena selama ini, dari 97 indikator yang ada di SDGs, belum 50 persen dilakukan. “Jadi memang harus bersama-sama dengan kampung kita lakukan,”katanya.

“dalam pembangunan SDGs ini juga ada beberapa persyaratan, salah satunya itu memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan. itu yang paling penting,”terangnya.

Kemudian lewat pemahaman dan pendampingan yang dilakukan, pihaknya berkeinginan agar bisa membantu aparatur kampung, memanfaatkan Dana Desa semakin terarah. “Seperti bagaimana pemberdayaan ekonominya, bagaimana kami lakukan sanitasi, bagaimana tidak ada masyarakat miskin. Jadi semua gaiden-nya sudah ada di SDGs,”bebernya.

Narton, Wakil Ketua BPK Tanjung Batu mengatakan, perencanaan pembangunan kampung ini akan dilakukan pihaknya. Terlebih, di Kampung Tanjung Batu masih cukup banyak persoalan pembangunan yang masih harus ditangani.

“Terkadang pemerintah daerah provinsi hingga pusat , itu kalau membangun infrastruktu, misalnya untuk perawatan bangunan kurang diperhatikan. Salah satu contohnya gedung serbaguna di Tanjung Batu eks PON 2008 lalu. Sekarang sudah hancur percuma,” kata Narton.

Mengenai persoalan itu, sejauh ini pihak aparat kampung setempat sudah berupaya berkoordinasi ke pihak terkait. Bahkan mengusulkan lebih baik diserahterimakan ke kampung agar kampung bisa merawat melalui Dana Desa yang tersedia.

“Bukan hanya itu, pemerintah daeeeerah juga ada membangun lapangan sepakbola. Dan juga sering kami koordinasi baik kebagian aset hingga Dispora tentang pengelolaan lapangan sepak bola itu,” pungkaasnya. (mar/arp)

Optimalkan Pembangunan di Desa, B-Trust Gelar Pelatihan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa

Sumbawa Besar, Fokus NTB – Dalam upaya mendorong optimalisasi pembangunan di desa, Bandung Trust Advisory Group (B-Trust) menggelar pelatihan peningkatan kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat sipil untuk melokalkan dan peningkatan pencapaian SDGs (Peduli SDGs), Kamis (25/11/2021) bertempat Kaloka Airport Hotel, Kabupaten Sumbawa.

Project Officer B-Trust, Ruliana Darmawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara B-Trust Advisory Group (B-Trust), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dengan 10 pemerintah kabupaten di Indonesia yang tersebar di 10 Kabupaten di 5 Provinsi yaitu, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau dalam “Program PEDULI SDGs (Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah untuk Melokalkan dan Meningkatkan Pencapaian SDGs)”, terangnya.

Dia menambahkan, salah satu tujuan program PEDULI SDGs adalah untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), community organizers di desa, dan pemerintah desa untuk berkolaborasi dalam proses pembangunan di daerahnya. Program ini melibatkan 10 pemerintah kabupaten, 30 organisasi masyarakat sipil di 10 daerah dampingan, 30 pemerintah desa, dan 90 pendamping komunitas di 30 desa selama 3 tahun (2020-2023).

“Dalam 2 tahun terakhir, program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS yang diarahkan sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama pemerintah desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Sumbawa” Tuturnya

Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja inovasi berskala kecil di desa setempat yang digagas oleh OMS dan didukung oleh Program ini.

”Setelah peningkatan kapasitas OMS, maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan Pemerintah Desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif,” ujarnya.

Selaras dengan itu, Sekretaris Bappeda Kabupaten Sumbawa, E.S Adi Nusantara H, S.Sos , MT, dalam sambutannya mengharapkan agar pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dalam mengoptimalkan pembangunan desa sehingga berkontribusi nyata dalam mendukung pencapaian SDGs di Kabupaten Sumbawa.

“Kedepan, saya ingin perencanaan pembangunan di desa lebih selaras dengan prioritas pembangunan di kabupaten, sehingga dapat semakin menyejahterakan masyarakat setempat serta mendukung pencapaian SDGs di Kabupaten Sumbawa bahkan nasional,” harapnya.

Menurutnya kunci utama kesuksesan dalam mencapai SDGs terletak pada kolaborasi, keselarasan dalam perencanaan Desa dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan OMS, swasta dan pemerintah kabupaten menjadi sangat penting sekali.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kabupaten Sumbawa, DPMD Kabupaten Sumbawa, B-Trust dan Kepala Desa Batu Tering serta dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD dari Desa Ngeru, Desa Kerekeh dan Labuhan Jambu serta Kecamatan. Turut serta dalam pelatihan ini adalah beberapa perwakilan dari 3 OMS yaitu Sahabat Center (SC), Samawa Islam Transformatif (SIT) dan Lembaga Kajian Advokasi HAM Samawa (LEKAS) Kabupaten Sumbawa. (*)

Talkshow Siaran Radio Peningkatan Produktivitas Ekonomi Petani Kopi, Durian, dan Jahe sebagai Penggerak Perekonomian Pedesaan di Desa Kalijaya Kab. Ciamis

Talkshow siaran radio ini bertema “Upaya Peningkatan Produktivitas Ekonomi Petani Kopi, Durian, dan Jahe sebagai Penggerak Perekonomian Pedesaan di Desa Kalijaya, Kab. Ciamis” bersama Piss Radio pada Selasa, 30 Agustus 2022.  Kang Ishak sebagai perwakilan Forum Aspirasi Rakyat dan Mahasiswa Rakyat (FARMACI) merupakan organisasi yang fokus dalam pendampingan petani, maka hal utama yang menjadi tujuan adalah terciptanya kesejahteraan petani. Terdapat tahapan tahapan untuk mencapai hasil dari kegiatan ini yaitu:

  1. Sosialisasi kepada pemerintah desa dan kelompok petani yang berada di Desa Kalijaya
  2. Melakukan Assesment Pemerintah Desa guna mendapatkan informasi tentang Dokumen Profil Desa, RPJMDes, dan RKPDes. Kelompok Petani guna mengetahui Potret, Kebutuhan serta kendala apa saja yang dihadapi para petani
  3. Fokus Group Discution (FGD) dan pelatihan kemampuan petani
  4. Rembug Pengawalan Kegiatan dalam bentuk musyawarah antara Pemerintah, Kelompok Masyarakat, dan CSO dalam Penyusunan Anggarn
  5. Evaluasi dan Laporan Kegiatan

Ibu Drh. R. Nugrahawati, MP sebagai perwakilan dari pihak Bappeda Menanggapi upaya yang dilakukan FARMACI dan kesesuaiannya dengan arah Pembangunan Daerah. Salah satu yang menjadi hambatan dalam sektor pemasaran produk yaitu karena komunitas di Desa Kalijaya ini belum menjadi komunitas unggulan yang dapat bersaing dengan komunitas lain di nasional maupun internasional, hambatan tersebut menjadi tugas pemerintah daerah untuk membantu komunitas di desa kalijaya menjadi komunitas unggulan. Bappeda juga bersedia membantu mempromosikan produk kopi yang menjadi unggulan di Kab. Ciamis, Kopi Tugu Kalijaya ini menjadi salah satunya. Pemerintah Daerah mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh FARMACI karena membantu program yang ada di Pemerintah Daerah dan program FARMACI ini dapat berkelanjutan.

Dorong Peningkatan Capaian SDGs, Tiga Desa di KSB Ikuti Pelatihan Desa Pilot

Sumbawa Barat. Radio Arki – Sebanyak tiga desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengikuti pelatihan desa pilot KSB, di Aula Kedai Sawah selama 2 hari, mulai tanggal 19 hingga 20 Januari 2022. Ketiga desa tersebut yakni, Desa Seran Kecamatan Seteluk, Desa Batu Putih Kecamatan Taliwang dan Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea.

Kegiatan peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Desa ini, merupakan bagian dari program kerja sama antara B_Trust Advisory Group, Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan NGO lokal, yakni Lembaga Kabar Bumi Sumbawa Barat, Dea Guru Institute dan Al Islah.

Pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas bagi Pemerintah Desa atau program Program Peduli SDGs, kemudian diwujudkan dalam bentuk pelatihan yang mencakup penyampaian pengetahuan dan pemahaman, serta pengembangan kemampuan untuk mengimplementasikan dan meningkatkan SDGs dalam penyelenggaraan pembangunan desa.

Sekretaris BAPPEDA dan LITBANG KSB, Taufik Hikmawan, S.Psi.,M.Si membuka langsung kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Taufik mengatakan bahwa warga Sumbawa Barat sangat egaliter dan asal usulnya sangat heterogen.

“Artinya kita sangat terbuka terhadap hal hal yang baru. Termasuk juga menerima perbedaan pendapat. Oleh karena itu, saya berharap kepada narasumber, untuk mencurahkan saja semua ilmunya dan kita siap menyerap semuanya, untuk kemudian diimplementasikan sesuai kapasitas kita masing masing,” tandas mantan Camat Seteluk itu.

Sebelumnya, Mokh Ikbal, selaku Program Manager B_Trust dalam siaran persnya mengatakan, dalam 2 tahun terakhir, program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang diarahkan sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama Pemerintah Desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Sumbawa Barat.

“Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja innovasi berskala kecil di Desa setempat yang di gagas oleh OMS. Setelah peningkatan kapasitas OMS, maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan Pemerintah Desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif,” tukasnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BAPPEDA dan LITBANG Kabupaten Sumbawa Barat, B_Trust dan Kepala Desa Sapugara Bree. Turut hadir sebagai peserta dalam kegiatan ini dari berbagai unsur, yaitu Kepala/Sekretaris Desa, Ketua Bumdes dan Ketua BPD dari Desa Seran, Desa Batu Puith dan Desa Sapugara Bree. (Enk. Radio Arki)

Gubernur NTB Dukung Program “Peduli SDGs”

PRAYA – Gubernur NTB, H. Zulkifliemansyah mendukung pelatihan untuk pemerintah desa pilot project di Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan ini dalam rangka, program peningkatan kolaborasi pemerintah daerah untuk melokalkan dan meningkatkan pencapaian SDGs (Peduli SDGs). Kegiatan ini berlangsung di Iliria Hotel, Lombok Tengah dari Senin 22 November sampai Selasa 23 November 2021.

“Pak gubernur sangat mendukung kegiatan ini. Pak gubernur sudah sampaikan langsung ke kami,” ungkap Direktur senior B _Trust, Siswanda Harso Sumarto di hadapan peserta pelatihan, Senin kemarin.

Siswanda menerangkan, saat ini dilihat Lombok Tengah sudah luar biasa. Banyak perubahan dan sudah mendunia. Dikatakannya, wajah Lombok dulunya tidak seluarbiasa sekarang ini.  Untuk itu kita sebagai masyarakat Lombok Tengah bahkan NTB harus mensyukuri.“Silakan kegiatan ini diikuti sampai selesai. Semoga ini bermanfaat,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Perencanaan Sosial Pemerintah dan Pembangunan Manusia Bappeda Lombok Tengah, Rahadian Sukmajaya mengucapkan terimakasih kepada B_Trust yang sudah menyelenggarakan kegiatan yang luar biasa ini. Apalagi, B_Trust hadir di tengah kondisi yang sangat sulit.

“Kami bersyukur bisa dibantu, dan mudahan ujung dari kegiatan ini kedepan kami bisa jadi pilot project dunia,” harapnya saat membuka acara pelatihan ini.

Rahadian berharap juga kedepannya, kalaupun ada kegiatan yang bisa dikerjasama pihaknya selau siap. “Saya minta teman-teman buka silaturrahmi selebar lebaran dan seluas-luasnya,” pesannya.(red/rls)

Tingkatkan Capaian SDGs, B-Trust Bersama KPPRI Didukung Uni Eropa Gelar Pelatihan 3 Desa Pilot Projek Di Loteng

Lombok Tengah, Tribunlombok.net – Guna Memperkuat pemahaman Perangkat Desa atau stakeholder terkait Pengarusutamaan SDGs di dalam Perencanaan Pembangunan dan Budget (Memastikan Prosesnya Partisipatif di 3 Desa terpilih yaitu Desa Setiling Kec. Batukliang Utara, Desa Mertak Tombok Kec. Praya dan Desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya) di Kabupaten Lombok Tengah;

B-Trast bersama dengan KPPRI dan didukung okeh Uni Eropa, Senin (22/11/2021) bertempat di Illira Hotel, Lombok Tengah, menggelar pelatihan untuk ketiga pemerintah desa pilot project tersebut.

Ir. Siswanda Harso Sumarto M.P.M, selaku Direktur Senior B_Trust dalam sambutannya acara pembukaan pelatihan mengatakan bahwa, dalam 2 tahun terakhir, program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS yang diarahkan sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama pemerintah Desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Lombok Tengah. Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja innovasi berskala kecil di Desa setempat yang di gagas oleh OMS dan didukung oleh Program ini. ”..setelah peningkatan kapasitas OMS..maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan Pemerintah Desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, pelatihan kali ini juga bertujuan untuk melakukan Penguatan kapasitas Perangkat Desa atau stakeholder terkait cara penyusunan yang menjadi prioritas pembangunan di 3 desa terpilih. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan Perangkat Desa pada 3 desa terpilih sebagai pilot program PEDULI SGDs tentang cara berkolaborasi dengan stakeholder terkait.

“Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah Untuk Melokalkan dan Meningkatkan Pencapaian SDGs” atau yang secara singkat disebut sebagai Program “Peduli SDGs”, diharapkan bisa tercapai, harap, Ir.Siswanda Harso Sumarto

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, DPMD Kabupaten Lombok Tengah, B_Trust dan Kepala Desa Selebung serta dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Ketua BPD dari Desa Setiling, Desa Mertak Tombok dan Desa Batu Jangkih. Turut serta dalam pelatihan ini adalah beberapa perwakilan dari 3 OMS yaitu Asosiasi Mareje Bonga (AMB), Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Daerah (LP3D) dan Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk ”Rindang”) Kabupaten Lombok Tengah.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, DPMD Kabupaten Lombok Tengah, B_Trust dan Kepala Desa Selebung serta dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Ketua BPD dari Desa Setiling, Desa Mertak Tombok dan Desa Batujangkih. Turut serta dalam pelatihan ini adalah beberapa perwakilan dari 3 OMS yaitu Asosiasi Mareje Bonga (AMB), Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Daerah (LP3D) dan Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk ”Rindang”) Kabupaten Lombok Tengah.

Adapun pelatihan terhadap tiga desa pilot project tersebut berlangsung dua hari yakni tanggal 22-23 November 2021. ( tl-02/*)

Yayasan Etnika Kosmologi Khatulistiwa

Yayasan Etnika Kosmologi Khatulistiwa yang beralamat di Jalan Kemayoran, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Yayasan Etnika ini memiliki tujuan dalam program Peduli SDGs ini yaitu: Pemberdayaan keterampilan anyaman masyarakat yang benilai ekonomis dan berkelanjutan serta menjadi produk untuk memenuhi kebutuhan buah tangan anyaman di Bulungan, serta masyarakat dan desa memahami pentingnya menjaga hutan dan lingkungan sebagai sumber penghidupan dan bahan baku untuk kerajinan anyaman masyarakat di Desa Pejalin. harapan dari tujuan tersebut yaitu:

  1. Meningkatkan nilai perekonomian masyarakat.
  2. Pemberdayaan kaum perempuan dan pemuda untuk merawat budaya.
  3. Menjadi produk desa dan terbangun jaringan usaha masyarakat.
  4. Bersinergi menjaga lingkungan hutan untuk kelestarian sebagai kebutuhan masyarakat.

pihak – pihak yang terlibat:

  1. Pemerintah Daerah dan Desa:
    Kaum pengrajin anyaman dapat menjalin hubungan kemitraan usaha melalui Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah sebagai upaya mendukung perkembangan UMKM dan budaya masyarakat lokal yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
  2. Masyarakat Desa:
    Membentuk kelompok-kelompok usaha mikro dan dapat berinovasi menciptakan kreasi kerajinan anyaman yang bernilai ekonomis serta dapat berperan secara sadar untuk menjaga hutan alam di Desa Pejalin sebagai penyuplai bahan baku anyaman.
  3. Kelompok Pemuda:
    Berperan melanjutkan tradisi budaya serta keterampilan anyaman dan dapat memulai berinovasi mengembangkan hasil usaha masyarakat serta memperkenalkan ke luar Desa Pejalin sebagai Trendsetter untuk produk tersebut.
  4. Kelompok Wanita:
    Menjadi sebuah rumah-rumah produk mikro yang terorganisir serta berperan produktif meningkatkan perekonomian keluarga serta memiliki ruang dan peran edukatif tentang budaya lokal.
  5. Kelompok lainnya (misal: kelompok disabilitas, lansia):
    Menjadi kelompok binaan agar produktif dengan kreasinya serta dapat menjadi sumber perekonomian.