Category Archives: Grobogan

Sukseskan Program SDGS, KPRI – B-trust dan Uni Eropa Dorong Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah

GROBOGAN – Sukseskan progam Sustainable Development Goals (SDGs) atau perencanaan pembangunan berkelanjutan, B_Trust, Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa dorong kolaborasi masyarakat sipil dan pemerintah. Di Kabupaten Grobogan kini mereka mulai memetakan persoalan dan siap beri masukan ke pemerintah desa dan daerah.

Ada tiga desa di Kabupaten Grobogan yang belakangan dilatih untuk membuat perencanaan pembangunan berkelanjutan. Adapun tiga Desa yang mendapat pelatihan itu yakni, Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer; Desa Cewek, Kecamatan Kradenan; dan Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung.

Progam pelatihan di Grobogan itu sudah berlangsung sejak 2020 bernama PEDULI SDGs. Dan telah berlangsung beberapa agenda. Kemarin (15-16/10) agenda pelatihan berlangsung di Desa Nampu.

Irwan Nirwana dari KPRI menyebut, tujuan utama dari program Peduli SGDs untuk memberikan kontribusi pada upaya mendorong pencapaian SDGs di Indonesia. Kontribusi yang dimaksud ditunjukkan dengan fokus tujuan dari program ini pada upaya untuk memperkuat proses internalisasi, sinkronisasi dan implementasi berbagai tujuan, sasaran dan indikator dalam SDGs kedalam proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan di daerah.

“Strategi pokok yang digunakan adalah melalui pembangunan kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi-organsiasi masyarakat sipil,” jelasnya.

Merujuk pada strategi pokok tersebut, langkah-langkah yang dilakukan berporos pada dua arah sekaligus. Yaitu proses pendampingan pada pemerintah daerah dan penguatan kapasitas pada organisasi masyarakat sipil.

Dalam hal penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil, dilakukan sejumlah pendekatan. Yaitu pendampingan teknis, workshop sampai pada pelatihan-pelatihan. untuk penguatan visi, rencana strategis, aspek manajerial sampai pada kapasitas-kapasitas terkait advokasi dan pengorgansiasian.

“Sebagai bagian dari rangkaian penguatan kapasitas untuk membangun kolaborasi dalam implementasi SDGs, khsususnya di tingkat desa, telah dirancang satu kegiatan training Community Organizer (CO),” imbuhnya.

Melalui training ini hendak disiapkan sumber daya manusia serta strategi dan rencana aksi di desa dengan beberapa target. Di antaranya seperti mengaktivasi kelompok-kelompok marjinal di komunitas untuk dapat mengidentifikasi permasalahan, menyusun rencana penyelesaian dan memperjuangkannya agar dapat diakomodasi dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).

Kedua, memperkuat pemahaman dan penerimaan pemerintah desa untuk mengafirmasi sasaran dan indikator SDGs serta usulan-usulan dari komunitas. Peran CSO bersama CO yang ditugaskan di desa yang terpilih juga cukup sentral dalam mendinamisasi proses kolaborasi antara pemerintah desa dengan warganya dalam proses perencanaan dan pengaggaran pembangunan desa yang lebih menginternalisasi sasaran dan indikator-indikator SDGs.

“Sementara tujuan dan Output Kegiatan yakni memberikan pembekalan pada CO yang ditugaskan oleh masing-masing CSO agar memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan peran dalam membangun kolaborasi pemerintah desa dan komuntias dalam mengimplementasi SDGs di tingkat desa,” katanya.

 

Reporter: Eko Santoso

Yayasan Nurul Ummah

Yayasan Nurul Ummah memiliki tujuan di program Peduli SDGs ini yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Nampu, Kec. Karangrayung, Kab.Grobogan, Prov. Jawa Tengah. Output yang diharapkan dari kegiatan tersebut yaitu:

  1. Meningkatkan kapasitas masyarakat
  2. Terbentuknya kelompok-kelompok kreasi kecil yang produktif
  3. Terbangunnya usaha di masyarakat

pihak – pihak yang terlibat:

  1. Pemerintah Daerah dan Desa: Pemerintah daerah dan desa memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat di akomodir untuk berkreasi dan berkolaborasi kerajinan bambu di lingkungan masyarakat dan akhirnya masyarakat mampu menambah penghasilan dari usaha-usaha baru yang inovatif sebagai dampak positif terhadap pembangunan di desa, angka kemiskinan di masyarakat mulai berkurang.
  2. Masyarakat Desa: Berperan aktif membangun usaha-usaha inovasi sebagai tambahan penghasilan keluarga dan usaha tersebut sehingga masyarakat bisa merasakan penghasilan dan kesejahteraan.
  3. Kelompok Pemuda: Menjadi pelopor utama dari kegiatan yang menggerakkan potensi dan sumber daya yang ada. Berperan motivasi dan berinovasi demi meningkatkan kesejahteraan lingkungan masyarakat dan kedepannya, mampu membawa kelompok-kelompok lain yang lebih maju dan mandiri.
  4. Kelompok Wanita: Terorganisir dalam kelompok wanita yang menjadi kegiatan kesejahteraan masyarakat yang mulai dari rumah sebagai kegiatan diri untuk mengisi waktu kosong. Pendataan masyarakat yang bersifat tani dan kerajinan belum kreatif / belum pasti pada akhirnya kelompok ini akan menjadi produsen berkualitas
    berskala kecil.

Tiga Desa di Grobogan Dilatih B_Trust Rencanakan Pembangunan Berkelanjutan

MURIANEWS, Grobogan – Tiga Desa di Kabupaten Grobogan dilatih untuk membuat perencanaan pembangunan berkelanjutan. Pelatihan itu diberikan B_Trust, selama dua hari (23-24/11/2021).

Adapun tiga Desa yang mendapat pelatihan itu yakni, Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer; Desa Cewek, Kecamatan Kradenan; dan Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung. Kegiatan itu diikuti Kepala Desa, Sekretaris Desa, ketua BPD, perwakilan OMS.

Pelatihan dari B_Trust Advisory Group (B_Trust) diselenggarakan di Hotel Grand Master Kyriad Purwodadi. Kegiatan ini merupakan program Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah & Masyarakat Sipil untuk Melokalkan dan Mencapai SDGs (PEDULI SDGs)

Aji Ginanjar, Project Officer B_Trust mengungkapkan, tujuan dari diselenggarakan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman stakeholders yang ada di Desa, baik Pemerintah Desa maupun dari BPD.

“Mereka ini perlu mendapat pemahaman mengenai pentingnya kegiatan perencanaan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif dalam menentukan prioritas serta bagiamana pembangunan itu bisa dilakukan secara kolaboratif dengan komunitas/kelompok masyarakat yang ada di desa,” katanya pada MURIANEWS, Selasa (23/11/2021).

“Dari kegiatan ini, kita harapkan, Pemerintah Desa dapat melakukan kolaborasi dengan komunitas/kelompok masyarakat yang ada di desa masing-masing,” lanjutnya.

Selain Aji Ginanjar, ada dua narasumber yang dihadirkan, yakni Fandyasih Bowo Leksono, dari Bappeda Grobogan dan Kepala Desa Tlogotirto, Kecamatan Gabus Tri Adi Saputra.

Masih dikatakan Aji, kegiatan yang dilakukan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara B_Trust, Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dengan sepuluh Pemerintah Kabupaten di Indonesia yang tersebar di lima provinsi.

Selain Grobogan, kegiatan serupa dilakukan di Kabupaten Cilacap, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bulungan dan Kabupaten Berau dalam program PEDULI SDGs.

Dijelaskan, salah satu tujuan program PEDULI SDGs adalah untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), community organizers di Desa, dan Pemerintah Desa untuk berkolaborasi dalam proses pembangunan di daerahnya.

“Program ini melibatkan 10 pemerintah kabupaten, 30 organisasi masyarakat sipil di 10 daerah dampingan, 30 Pemerintah Desa, dan 90 pendamping komunitas di 30 desa selama 3 tahun (2020-2023),” pungkasnya.

 

Reporter: Dani Agus
Editor: Zulkifli Fahmi

Yayasan Al – Yahya Nusantara

Yayasan Al Yahya Nusantara didirikan berdasarkan hukum di Republik Indonesia dengan Akta Notaris nomor 1.337 tanggal 26 Agustus 2015. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengannomor AHU – 0012303.AH.01.04 Tahun 2015.

Kebijaksanaan dari Organisasi ini adalah Untuk Membantu Masyarakat dan Orang – Orang Yang Membutuhkan, tanpa Memandang Agama, Suku Bangsa, Ras, Status Sosial, Usia dan Apapun Keadaannya. Namun Kata ”Membutuhkan” Akan Dinilai Berdasarkan Tiap Permasalahan Orang. Hal Ini Bertujuan Untuk Memberikan Lingkungan Yang Dapat Memberikan Dorongan Semangat, Perhatian, Kegembiraan dan Stabil Memberikan Pengertian yang Bagus Tentang Benar atau Salah, dan Pengertian Antara Satu Sama lain Yang Saling Membutuhkan dalam Berinteraksi dengan yang lainnya.

Tempat dan Kedudukan Yayasan ini berkedudukan di Desa Asemrudung RT. 01 RW. 06 Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 58172, Ketua Yayasan : WAHYUDI, S.Pd.I

Yayasan Syarifatul ‘Ulum

Nama, Yayasan Syarifatul ‘Ulum Grobogan, didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan nomor AHU – 1643 .AH.01.04 Tahun 2012. Tempat dan Kedudukan, Dusun Gebyar RT 02 RW 4 Desa Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 58182.

MOTTO

“ Khoirunnas anfauhum linnas” (sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya)

VISI

Mewujudkan Pusat Pembelajaran, Pengamalan, Pengkajian, dan Penjagaan Ilmu dan Paham Agama ala Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah dan Pusat Pengabdian Masyarakat     .

MISI

  1. Meningkatkan Kemampuan Pembelajaran, Pengamalan, dan Pengkajian Ilmu dan Paham Agama ala Ahlisunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah
  2. Melakukan Penjagaan atas Ilmu dan Paham Agama ala Ahlisunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah
  3. Melakukan Pengabdian Masyarakat sebagai Solusi Kesejahteraan Masyarakat

 

MAKSUD DAN TUJUAN

Yayasan mempunyai bergerak di bidang :

  1. Sosial
  2. Keagamaan, dan
  3. Kemanusiaan