Category Archives: Majalengka

3 Desa di Majalengka Jadi Proyek Percontohan Program Pembangunan Berkelanjutan

Ciremaitoday.com, Majalengka – Tiga desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, akan dijadikan pilot project program Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Masyarakat Sipil untuk Melokalkan dan Mencapai Sustainable Development Goals (PEDULI SDGs).
Hal itu diungkapkan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Majalengka, Yayan Sumantri.
“Desa yang menjadi pilot project ini nanti akan menjadi rujukan atau percontohan bagi desa-desa lain dalam merumus perencanaan di tingkat Pemerintahan Desa,” kata Yayan, Rabu (1/12/2021).
Ketiga desa yang jadi pilot project program PEDULI SDGs itu yakni Desa Bantaragung di Kecamatan Sindang, Desa Mekarmulya di Kecamatan Kertajati, dan Desa Nanggerang di Kecamatan Leuwimunding.
Dijadikannya 3 desa itu sebagai rujukan dalam menentukan sebuah perencanaan, kata Yayan, diharapkan ke depan semua desa mampu membuat perencanaan pembangunan dengan benar. Dengan demikian, mereka benar-benar bisa menarik SDGs ke level lokal.
“Pilot project-nya tiga desa, walaupun amanat untuk SDGs itu kan 330. Kemampuan menyusun dokument itu kan tidak mudah. Setidaknya tiga desa inilah yang diinisiasi dengan kerja sama B_Trust untuk mampu menyusun, melokalkan SDGs. Penentuan desa ini sebetulnya hasil diskusi kita dengan B_Trust,” jelas dia.
“Sebetulnya kita melihat pada pemetaan. Banyak pemetaan yang dilakukan terhadap desa. Antara lain desa mandiri, memiliki kepedulian terhadap program pemerintah. Sehingga ketika mereka dijadikan pilot project, kita tidak terlalu capek. Karena mereka punya keinginan sendiri (lewat perencanaan itu),” sambungnya.
Terpisah, Project Officer B_Trust, Mokh Ikbal mengatakan, program Peduli SDGs bertujuan untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi pihak yang melibatkan Pemda, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), komunitas di desa. Lewat kolaborasi itu diharapkan bisa membangun desa tersebut.
“Program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS yang diarahkan sebagi bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah. Terutama Pemdes dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Majalengka,” jelas dia.***

Komunitas Kampung Mbaca

Kampung Mbaca didirikan pada bulan Juli 2019 oleh sekelompok anak muda yang memiliki keuntungan berlatar pendidikan tinggi dan memiliki kepedulian terhadap persoalan pendidikan yang dialami masyarakat di sekitarnya, khususnya kecanduan anak-anak pada gadget. Kegelisahan para pendiri Kampung Mbaca saat melihat fenomena menguatnya kecanduan anak-anak dan remaja pada gadget, kemudian mendorong mereka untuk mengidentifikasi lebih jauh faktor pendorong/pemicu, yang selanjutnya ditetapkan menjadi latar belakang sebagai berikut: Indeks minat baca masyarakat Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dari 1.000 penduduk hanya satu warga yang tertarik untuk membaca;  (ii) Minat baca sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM di desa, hal ini akan menghambat pembangunan di desa; dan (iii) Semakin berkurangnya kepedulian masyarakat di desa terhadap kemajuan desanya.

Jatiwangi Art Factory (JAF)

Jatiwangi Art Factory (JAF) didirikan pada 27 September 2005 oleh Arief Yudi Rachman, Loranita Theo dan Ginggi Syarif Hasyim. Pendirian Jatiwangi art Factory dilatarbelakangi oleh kegelisahan terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Dalam pandangan mereka, setiap orang bisa menjadi seniman, dan seni bisa lebih terbuka bagi siapapun untuk menikmati kemewahan dalam menikmati hidup yang lebih baik.

Serikat Petani Majalengka (SPM)

Serikat Petani Majalengka (SPM) didirikan pada tahun 2015 sebagai hasil interaksi para aktivis gerakan tani dengan basis-basis petani gurem atau petani tak bertanah yang pada umumnya mengalami masalah-masalah terkait reforma agraria. Latar belakang yang mendorong pendirian Serikat Petani Majalengka (SPM) adalah menguatnya kebutuhan atas wadah perjuangan masyarakat yang bertujuan mengantarkan perubahan dan mewujudkan tatanan kehidupan yang berkeadilan dengan jalan memberikan akses pengelolaan, penguasaan, dan pemanfaatan tanah.