Category Archives: Sumber Daya Otoritas Lokal

Optimalkan Pembangunan di Kampung

PEMERINTAH Kabupaten (PEMKAB) Berau terus berupaya melaksanakan pembangunan berkelanjutan. salah satunya dengan mengoptimalkan pembangunan di kampung.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan pengembangan (Bapelitbang) Berau, Agus Wahyudi mengatakan, pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) merupakan kesepakatan dunia, yang harus dilakukan negara-negara di dunia. Dalam prosesnya, pembangunan berkelanjutan ini sekitar 74 persennya dilakukan di wilayah perkaampungan.

“Sebenarnya utuk di daerah kita, SDGs ini sudah dilakukan. Hanya saja masih ada banyak kekurangan. Terlebih pada penekanan terhadap apa saja yang harus dilakukan,” ujarnya kepada Berau Post, kemarin (12/1).

Karena itu, untuk terus menjalankan program tersebut, pihaknya mencoba melatih para aparat kampung untuk bisa melakukan pembangunan sesuai amanah di SDGs. Bahkan, program ini sampai direncanakan di level kabupaten.

“Jadi ada sekitar 97 indikator tujuan SDGs yang memang harus dilakukan oleh kabupaten,” jelasnya.

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai apaarat kampung pun diharapkan bisa ditingkatkan. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Karena selama ini, dari 97 indikator yang ada di SDGs, belum 50 persen dilakukan. “Jadi memang harus bersama-sama dengan kampung kita lakukan,”katanya.

“dalam pembangunan SDGs ini juga ada beberapa persyaratan, salah satunya itu memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan. itu yang paling penting,”terangnya.

Kemudian lewat pemahaman dan pendampingan yang dilakukan, pihaknya berkeinginan agar bisa membantu aparatur kampung, memanfaatkan Dana Desa semakin terarah. “Seperti bagaimana pemberdayaan ekonominya, bagaimana kami lakukan sanitasi, bagaimana tidak ada masyarakat miskin. Jadi semua gaiden-nya sudah ada di SDGs,”bebernya.

Narton, Wakil Ketua BPK Tanjung Batu mengatakan, perencanaan pembangunan kampung ini akan dilakukan pihaknya. Terlebih, di Kampung Tanjung Batu masih cukup banyak persoalan pembangunan yang masih harus ditangani.

“Terkadang pemerintah daerah provinsi hingga pusat , itu kalau membangun infrastruktu, misalnya untuk perawatan bangunan kurang diperhatikan. Salah satu contohnya gedung serbaguna di Tanjung Batu eks PON 2008 lalu. Sekarang sudah hancur percuma,” kata Narton.

Mengenai persoalan itu, sejauh ini pihak aparat kampung setempat sudah berupaya berkoordinasi ke pihak terkait. Bahkan mengusulkan lebih baik diserahterimakan ke kampung agar kampung bisa merawat melalui Dana Desa yang tersedia.

“Bukan hanya itu, pemerintah daeeeerah juga ada membangun lapangan sepakbola. Dan juga sering kami koordinasi baik kebagian aset hingga Dispora tentang pengelolaan lapangan sepak bola itu,” pungkaasnya. (mar/arp)

Optimalkan Pembangunan di Desa, B-Trust Gelar Pelatihan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa

Sumbawa Besar, Fokus NTB – Dalam upaya mendorong optimalisasi pembangunan di desa, Bandung Trust Advisory Group (B-Trust) menggelar pelatihan peningkatan kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat sipil untuk melokalkan dan peningkatan pencapaian SDGs (Peduli SDGs), Kamis (25/11/2021) bertempat Kaloka Airport Hotel, Kabupaten Sumbawa.

Project Officer B-Trust, Ruliana Darmawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara B-Trust Advisory Group (B-Trust), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dengan 10 pemerintah kabupaten di Indonesia yang tersebar di 10 Kabupaten di 5 Provinsi yaitu, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau dalam “Program PEDULI SDGs (Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah untuk Melokalkan dan Meningkatkan Pencapaian SDGs)”, terangnya.

Dia menambahkan, salah satu tujuan program PEDULI SDGs adalah untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), community organizers di desa, dan pemerintah desa untuk berkolaborasi dalam proses pembangunan di daerahnya. Program ini melibatkan 10 pemerintah kabupaten, 30 organisasi masyarakat sipil di 10 daerah dampingan, 30 pemerintah desa, dan 90 pendamping komunitas di 30 desa selama 3 tahun (2020-2023).

“Dalam 2 tahun terakhir, program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS yang diarahkan sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama pemerintah desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Sumbawa” Tuturnya

Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja inovasi berskala kecil di desa setempat yang digagas oleh OMS dan didukung oleh Program ini.

”Setelah peningkatan kapasitas OMS, maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan Pemerintah Desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif,” ujarnya.

Selaras dengan itu, Sekretaris Bappeda Kabupaten Sumbawa, E.S Adi Nusantara H, S.Sos , MT, dalam sambutannya mengharapkan agar pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dalam mengoptimalkan pembangunan desa sehingga berkontribusi nyata dalam mendukung pencapaian SDGs di Kabupaten Sumbawa.

“Kedepan, saya ingin perencanaan pembangunan di desa lebih selaras dengan prioritas pembangunan di kabupaten, sehingga dapat semakin menyejahterakan masyarakat setempat serta mendukung pencapaian SDGs di Kabupaten Sumbawa bahkan nasional,” harapnya.

Menurutnya kunci utama kesuksesan dalam mencapai SDGs terletak pada kolaborasi, keselarasan dalam perencanaan Desa dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan OMS, swasta dan pemerintah kabupaten menjadi sangat penting sekali.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kabupaten Sumbawa, DPMD Kabupaten Sumbawa, B-Trust dan Kepala Desa Batu Tering serta dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD dari Desa Ngeru, Desa Kerekeh dan Labuhan Jambu serta Kecamatan. Turut serta dalam pelatihan ini adalah beberapa perwakilan dari 3 OMS yaitu Sahabat Center (SC), Samawa Islam Transformatif (SIT) dan Lembaga Kajian Advokasi HAM Samawa (LEKAS) Kabupaten Sumbawa. (*)

Dorong Peningkatan Capaian SDGs, Tiga Desa di KSB Ikuti Pelatihan Desa Pilot

Sumbawa Barat. Radio Arki – Sebanyak tiga desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengikuti pelatihan desa pilot KSB, di Aula Kedai Sawah selama 2 hari, mulai tanggal 19 hingga 20 Januari 2022. Ketiga desa tersebut yakni, Desa Seran Kecamatan Seteluk, Desa Batu Putih Kecamatan Taliwang dan Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea.

Kegiatan peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Desa ini, merupakan bagian dari program kerja sama antara B_Trust Advisory Group, Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan NGO lokal, yakni Lembaga Kabar Bumi Sumbawa Barat, Dea Guru Institute dan Al Islah.

Pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas bagi Pemerintah Desa atau program Program Peduli SDGs, kemudian diwujudkan dalam bentuk pelatihan yang mencakup penyampaian pengetahuan dan pemahaman, serta pengembangan kemampuan untuk mengimplementasikan dan meningkatkan SDGs dalam penyelenggaraan pembangunan desa.

Sekretaris BAPPEDA dan LITBANG KSB, Taufik Hikmawan, S.Psi.,M.Si membuka langsung kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Taufik mengatakan bahwa warga Sumbawa Barat sangat egaliter dan asal usulnya sangat heterogen.

“Artinya kita sangat terbuka terhadap hal hal yang baru. Termasuk juga menerima perbedaan pendapat. Oleh karena itu, saya berharap kepada narasumber, untuk mencurahkan saja semua ilmunya dan kita siap menyerap semuanya, untuk kemudian diimplementasikan sesuai kapasitas kita masing masing,” tandas mantan Camat Seteluk itu.

Sebelumnya, Mokh Ikbal, selaku Program Manager B_Trust dalam siaran persnya mengatakan, dalam 2 tahun terakhir, program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang diarahkan sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama Pemerintah Desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Sumbawa Barat.

“Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja innovasi berskala kecil di Desa setempat yang di gagas oleh OMS. Setelah peningkatan kapasitas OMS, maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan Pemerintah Desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif,” tukasnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BAPPEDA dan LITBANG Kabupaten Sumbawa Barat, B_Trust dan Kepala Desa Sapugara Bree. Turut hadir sebagai peserta dalam kegiatan ini dari berbagai unsur, yaitu Kepala/Sekretaris Desa, Ketua Bumdes dan Ketua BPD dari Desa Seran, Desa Batu Puith dan Desa Sapugara Bree. (Enk. Radio Arki)

Gubernur NTB Dukung Program “Peduli SDGs”

PRAYA – Gubernur NTB, H. Zulkifliemansyah mendukung pelatihan untuk pemerintah desa pilot project di Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan ini dalam rangka, program peningkatan kolaborasi pemerintah daerah untuk melokalkan dan meningkatkan pencapaian SDGs (Peduli SDGs). Kegiatan ini berlangsung di Iliria Hotel, Lombok Tengah dari Senin 22 November sampai Selasa 23 November 2021.

“Pak gubernur sangat mendukung kegiatan ini. Pak gubernur sudah sampaikan langsung ke kami,” ungkap Direktur senior B _Trust, Siswanda Harso Sumarto di hadapan peserta pelatihan, Senin kemarin.

Siswanda menerangkan, saat ini dilihat Lombok Tengah sudah luar biasa. Banyak perubahan dan sudah mendunia. Dikatakannya, wajah Lombok dulunya tidak seluarbiasa sekarang ini.  Untuk itu kita sebagai masyarakat Lombok Tengah bahkan NTB harus mensyukuri.“Silakan kegiatan ini diikuti sampai selesai. Semoga ini bermanfaat,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Perencanaan Sosial Pemerintah dan Pembangunan Manusia Bappeda Lombok Tengah, Rahadian Sukmajaya mengucapkan terimakasih kepada B_Trust yang sudah menyelenggarakan kegiatan yang luar biasa ini. Apalagi, B_Trust hadir di tengah kondisi yang sangat sulit.

“Kami bersyukur bisa dibantu, dan mudahan ujung dari kegiatan ini kedepan kami bisa jadi pilot project dunia,” harapnya saat membuka acara pelatihan ini.

Rahadian berharap juga kedepannya, kalaupun ada kegiatan yang bisa dikerjasama pihaknya selau siap. “Saya minta teman-teman buka silaturrahmi selebar lebaran dan seluas-luasnya,” pesannya.(red/rls)

Tingkatkan Capaian SDGs, B-Trust Bersama KPPRI Didukung Uni Eropa Gelar Pelatihan 3 Desa Pilot Projek Di Loteng

Lombok Tengah, Tribunlombok.net – Guna Memperkuat pemahaman Perangkat Desa atau stakeholder terkait Pengarusutamaan SDGs di dalam Perencanaan Pembangunan dan Budget (Memastikan Prosesnya Partisipatif di 3 Desa terpilih yaitu Desa Setiling Kec. Batukliang Utara, Desa Mertak Tombok Kec. Praya dan Desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya) di Kabupaten Lombok Tengah;

B-Trast bersama dengan KPPRI dan didukung okeh Uni Eropa, Senin (22/11/2021) bertempat di Illira Hotel, Lombok Tengah, menggelar pelatihan untuk ketiga pemerintah desa pilot project tersebut.

Ir. Siswanda Harso Sumarto M.P.M, selaku Direktur Senior B_Trust dalam sambutannya acara pembukaan pelatihan mengatakan bahwa, dalam 2 tahun terakhir, program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS yang diarahkan sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama pemerintah Desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Lombok Tengah. Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja innovasi berskala kecil di Desa setempat yang di gagas oleh OMS dan didukung oleh Program ini. ”..setelah peningkatan kapasitas OMS..maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan Pemerintah Desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, pelatihan kali ini juga bertujuan untuk melakukan Penguatan kapasitas Perangkat Desa atau stakeholder terkait cara penyusunan yang menjadi prioritas pembangunan di 3 desa terpilih. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan Perangkat Desa pada 3 desa terpilih sebagai pilot program PEDULI SGDs tentang cara berkolaborasi dengan stakeholder terkait.

“Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah Untuk Melokalkan dan Meningkatkan Pencapaian SDGs” atau yang secara singkat disebut sebagai Program “Peduli SDGs”, diharapkan bisa tercapai, harap, Ir.Siswanda Harso Sumarto

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, DPMD Kabupaten Lombok Tengah, B_Trust dan Kepala Desa Selebung serta dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Ketua BPD dari Desa Setiling, Desa Mertak Tombok dan Desa Batu Jangkih. Turut serta dalam pelatihan ini adalah beberapa perwakilan dari 3 OMS yaitu Asosiasi Mareje Bonga (AMB), Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Daerah (LP3D) dan Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk ”Rindang”) Kabupaten Lombok Tengah.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, DPMD Kabupaten Lombok Tengah, B_Trust dan Kepala Desa Selebung serta dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Ketua BPD dari Desa Setiling, Desa Mertak Tombok dan Desa Batujangkih. Turut serta dalam pelatihan ini adalah beberapa perwakilan dari 3 OMS yaitu Asosiasi Mareje Bonga (AMB), Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Daerah (LP3D) dan Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk ”Rindang”) Kabupaten Lombok Tengah.

Adapun pelatihan terhadap tiga desa pilot project tersebut berlangsung dua hari yakni tanggal 22-23 November 2021. ( tl-02/*)

Yayasan Etnika Kosmologi Khatulistiwa

Yayasan Etnika Kosmologi Khatulistiwa yang beralamat di Jalan Kemayoran, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Yayasan Etnika ini memiliki tujuan dalam program Peduli SDGs ini yaitu: Pemberdayaan keterampilan anyaman masyarakat yang benilai ekonomis dan berkelanjutan serta menjadi produk untuk memenuhi kebutuhan buah tangan anyaman di Bulungan, serta masyarakat dan desa memahami pentingnya menjaga hutan dan lingkungan sebagai sumber penghidupan dan bahan baku untuk kerajinan anyaman masyarakat di Desa Pejalin. harapan dari tujuan tersebut yaitu:

  1. Meningkatkan nilai perekonomian masyarakat.
  2. Pemberdayaan kaum perempuan dan pemuda untuk merawat budaya.
  3. Menjadi produk desa dan terbangun jaringan usaha masyarakat.
  4. Bersinergi menjaga lingkungan hutan untuk kelestarian sebagai kebutuhan masyarakat.

pihak – pihak yang terlibat:

  1. Pemerintah Daerah dan Desa:
    Kaum pengrajin anyaman dapat menjalin hubungan kemitraan usaha melalui Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah sebagai upaya mendukung perkembangan UMKM dan budaya masyarakat lokal yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
  2. Masyarakat Desa:
    Membentuk kelompok-kelompok usaha mikro dan dapat berinovasi menciptakan kreasi kerajinan anyaman yang bernilai ekonomis serta dapat berperan secara sadar untuk menjaga hutan alam di Desa Pejalin sebagai penyuplai bahan baku anyaman.
  3. Kelompok Pemuda:
    Berperan melanjutkan tradisi budaya serta keterampilan anyaman dan dapat memulai berinovasi mengembangkan hasil usaha masyarakat serta memperkenalkan ke luar Desa Pejalin sebagai Trendsetter untuk produk tersebut.
  4. Kelompok Wanita:
    Menjadi sebuah rumah-rumah produk mikro yang terorganisir serta berperan produktif meningkatkan perekonomian keluarga serta memiliki ruang dan peran edukatif tentang budaya lokal.
  5. Kelompok lainnya (misal: kelompok disabilitas, lansia):
    Menjadi kelompok binaan agar produktif dengan kreasinya serta dapat menjadi sumber perekonomian.

Dua Hari, 3 Desa Pilot Kuningan Program Peduli SDGs Diperkuat

INILAHKUNINGAN- Desa Pilot Project Program Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Masyarakat Sipil untuk Melokalkan dan Mencapai Susitainable Development Goals (Peduli SDGs) di Kabupaten Kuningan dikuatkan, melalui Pelatihan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan, di Aula Pepabri Hotel dan Resort Kuningan, Kamis (02/12/2021)

Desa pilot project itu, Desa Wanasaraya, Desa Padarama dan Desa Patala. Ikut hadir dalam giat 2 hari ini, beberapa perwakilan OMS. Giat ini, hasil kerjasama B_Trust Advisory Group atau B_Trust, Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dengan 10 Pemerintah Kabupaten di Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten di 5 provinsi.

10 kabupaten itu, ialah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau.

Project Officer B-Trust, Aditio Sudarna, menjelalskan, bahwa salah satu  tujuan program Peduli SDGs adalah untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), community organizers di desa, dan pemerintah desa untuk berkolaborasi dalam proses pembangunan di daerahnya.

”Program ini melibatkan 10 pemerintah kabupaten, 30 organisasi masyarakat sipil di 10 daerah dampingan, 30 pemerintah desa, dan 90 pendamping komunitas di 30 desa selama 3 tahun. Mulai 2020-2023,” sebut Aditiyo, disela kegiatan, kepada InilahKuningan

Kata Aditiyo,  dalam 2 tahun terakhir, Peduli SDGs telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS. Arahnya, sebagai bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, terutama pemerintah desa setempat dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Kuningan.

Kolaborasi dalam mendukung dan menerapkan SDGs tersebut, diwujudkan melalui pelaksanaan rencana kerja inovasi berskala kecil di desa setempat yang di gagas oleh OMS dan didukung oleh program ini.

”Setelah peningkatan kapasitas OMS, maka yang penting selanjutnya adalah pelatihan pemerintah desa agar kolaborasinya nanti semakin sukses dan semakin kontributif,” katanya” .

Kepala Bappeda Kuningan Ir. Usep Sumirat, berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dalam mengoptimalkan pembangunan desa. Sehingga berkontribusi nyata dalam mendukung pencapaian SDGs di Kabupaten Kuningan.

”Kedepan, saya ingin perencanaan pembangunan di desa lebih selaras dengan prioritas pembangunan di kabupaten. Sehingga dapat semakin mensejahterakan masyarakat setempat serta mendukung pencapaian SDGs di Kabupaten Kuningan bahkan Nasional,” ungkap Usep

Menurut Usep, kunci utama kesuksesan dalam mencapai SDGs terletak pada kolaborasi. Keselarasan dalam perencanaan desa dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan OMS, swasta dan pemerintah kabupaten menjadi sangat penting sekali./tat azhari

Tiga Desa di Grobogan Dilatih B_Trust Rencanakan Pembangunan Berkelanjutan

MURIANEWS, Grobogan – Tiga Desa di Kabupaten Grobogan dilatih untuk membuat perencanaan pembangunan berkelanjutan. Pelatihan itu diberikan B_Trust, selama dua hari (23-24/11/2021).

Adapun tiga Desa yang mendapat pelatihan itu yakni, Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer; Desa Cewek, Kecamatan Kradenan; dan Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung. Kegiatan itu diikuti Kepala Desa, Sekretaris Desa, ketua BPD, perwakilan OMS.

Pelatihan dari B_Trust Advisory Group (B_Trust) diselenggarakan di Hotel Grand Master Kyriad Purwodadi. Kegiatan ini merupakan program Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah & Masyarakat Sipil untuk Melokalkan dan Mencapai SDGs (PEDULI SDGs)

Aji Ginanjar, Project Officer B_Trust mengungkapkan, tujuan dari diselenggarakan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman stakeholders yang ada di Desa, baik Pemerintah Desa maupun dari BPD.

“Mereka ini perlu mendapat pemahaman mengenai pentingnya kegiatan perencanaan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif dalam menentukan prioritas serta bagiamana pembangunan itu bisa dilakukan secara kolaboratif dengan komunitas/kelompok masyarakat yang ada di desa,” katanya pada MURIANEWS, Selasa (23/11/2021).

“Dari kegiatan ini, kita harapkan, Pemerintah Desa dapat melakukan kolaborasi dengan komunitas/kelompok masyarakat yang ada di desa masing-masing,” lanjutnya.

Selain Aji Ginanjar, ada dua narasumber yang dihadirkan, yakni Fandyasih Bowo Leksono, dari Bappeda Grobogan dan Kepala Desa Tlogotirto, Kecamatan Gabus Tri Adi Saputra.

Masih dikatakan Aji, kegiatan yang dilakukan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara B_Trust, Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI) dan Komisi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dengan sepuluh Pemerintah Kabupaten di Indonesia yang tersebar di lima provinsi.

Selain Grobogan, kegiatan serupa dilakukan di Kabupaten Cilacap, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bulungan dan Kabupaten Berau dalam program PEDULI SDGs.

Dijelaskan, salah satu tujuan program PEDULI SDGs adalah untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), community organizers di Desa, dan Pemerintah Desa untuk berkolaborasi dalam proses pembangunan di daerahnya.

“Program ini melibatkan 10 pemerintah kabupaten, 30 organisasi masyarakat sipil di 10 daerah dampingan, 30 Pemerintah Desa, dan 90 pendamping komunitas di 30 desa selama 3 tahun (2020-2023),” pungkasnya.

 

Reporter: Dani Agus
Editor: Zulkifli Fahmi

3 Desa di Majalengka Jadi Proyek Percontohan Program Pembangunan Berkelanjutan

Ciremaitoday.com, Majalengka – Tiga desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, akan dijadikan pilot project program Peningkatan Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Masyarakat Sipil untuk Melokalkan dan Mencapai Sustainable Development Goals (PEDULI SDGs).
Hal itu diungkapkan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Majalengka, Yayan Sumantri.
“Desa yang menjadi pilot project ini nanti akan menjadi rujukan atau percontohan bagi desa-desa lain dalam merumus perencanaan di tingkat Pemerintahan Desa,” kata Yayan, Rabu (1/12/2021).
Ketiga desa yang jadi pilot project program PEDULI SDGs itu yakni Desa Bantaragung di Kecamatan Sindang, Desa Mekarmulya di Kecamatan Kertajati, dan Desa Nanggerang di Kecamatan Leuwimunding.
Dijadikannya 3 desa itu sebagai rujukan dalam menentukan sebuah perencanaan, kata Yayan, diharapkan ke depan semua desa mampu membuat perencanaan pembangunan dengan benar. Dengan demikian, mereka benar-benar bisa menarik SDGs ke level lokal.
“Pilot project-nya tiga desa, walaupun amanat untuk SDGs itu kan 330. Kemampuan menyusun dokument itu kan tidak mudah. Setidaknya tiga desa inilah yang diinisiasi dengan kerja sama B_Trust untuk mampu menyusun, melokalkan SDGs. Penentuan desa ini sebetulnya hasil diskusi kita dengan B_Trust,” jelas dia.
“Sebetulnya kita melihat pada pemetaan. Banyak pemetaan yang dilakukan terhadap desa. Antara lain desa mandiri, memiliki kepedulian terhadap program pemerintah. Sehingga ketika mereka dijadikan pilot project, kita tidak terlalu capek. Karena mereka punya keinginan sendiri (lewat perencanaan itu),” sambungnya.
Terpisah, Project Officer B_Trust, Mokh Ikbal mengatakan, program Peduli SDGs bertujuan untuk membangun kapasitas dan kemitraan multi pihak yang melibatkan Pemda, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), komunitas di desa. Lewat kolaborasi itu diharapkan bisa membangun desa tersebut.
“Program ini telah berfokus pada peningkatan kapasitas OMS yang diarahkan sebagi bagian dari persiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah. Terutama Pemdes dalam mendukung penerapan SDGs di Kabupaten Majalengka,” jelas dia.***

Yayasan Syarifatul ‘Ulum

Nama, Yayasan Syarifatul ‘Ulum Grobogan, didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan nomor AHU – 1643 .AH.01.04 Tahun 2012. Tempat dan Kedudukan, Dusun Gebyar RT 02 RW 4 Desa Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 58182.

MOTTO

“ Khoirunnas anfauhum linnas” (sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya)

VISI

Mewujudkan Pusat Pembelajaran, Pengamalan, Pengkajian, dan Penjagaan Ilmu dan Paham Agama ala Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah dan Pusat Pengabdian Masyarakat     .

MISI

  1. Meningkatkan Kemampuan Pembelajaran, Pengamalan, dan Pengkajian Ilmu dan Paham Agama ala Ahlisunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah
  2. Melakukan Penjagaan atas Ilmu dan Paham Agama ala Ahlisunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah
  3. Melakukan Pengabdian Masyarakat sebagai Solusi Kesejahteraan Masyarakat

 

MAKSUD DAN TUJUAN

Yayasan mempunyai bergerak di bidang :

  1. Sosial
  2. Keagamaan, dan
  3. Kemanusiaan